Benarkah Aborsi dapat Menyebabkan Perempuan Sulit Hamil?

Benarkah Aborsi dapat Menyebabkan Perempuan Sulit Hamil?
Credit: Freepik

Bagikan :


Kehadiran anak tentunya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi setiap orang tua. Namun dalam perjalanannya, terkadang ibu harus menjalani aborsi atau pengguguran kandungan karena alasan medis tertentu. Salah satu hal yang kerap menjadi kekhawatiran para perempuan adalah apakah setelah aborsi perempuan masih memiliki peluang untuk hamil?

 

Aborsi dan Pengaruhnya pada Peluang Kehamilan

Ada beberapa alasan perempuan memilih untuk melakukan aborsi. Di Indonesia, aborsi dapat dilakukan jika terdapat indikasi kedaruratan medis yang dapat membahayakan nyawa ibu dan janin. Selain itu, aborsi juga dapat dilakukan ketika janin diketahui memiliki cacat bawaan yang dapat menyulitkan bayi jika hidup di luar kandungan, atau jika bayi merupakan hasil dari kasus pemerkosaan.

Beberapa perempuan yang pernah mengalami aborsi terkadang ingin kembali memilki anak. Namun tak sedikit perempuan yang khawatir jika riwayat aborsi dapat memengaruhi peluang kehamilan berikutnya.

Dilansir dari Healthline, riwayat aborsi sebenarnya tidak berpengaruh pada kesuburan dan peluang kehamilan berikutnya. Seorang perempuan dapat segera hamil beberapa minggu setelah pulih dari aborsi, bahkan sebelum menstruasi berikutnya.

Meskipun kehamilan setelah aborsi dinyatakan aman, namun dilansir dari NHS, aborsi yang tidak sesuai dengan prosedur medis dapat menyebabkan masalah kesuburan pada perempuan. Aborsi yang tidak sesuai prosedur dapat menyebabkan penyakit radang panggul (PID), yaitu infeksi yang menyebar ke saluran telur dan ovarium. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko susah hamil dan kehamilan ektopik dimana telur yang dibuahi berkembang di luar rahim.

Untuk meminimalisir risiko tersebut, dokter akan memberi antibiotik untuk mengurangi risiko infeksi. Jika Anda mengalami gejala seperti badan nyeri, demam dan cairan vagina berbau sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapat penanganan. Penanganan dini pada infeksi setelah aborsi dapat meminimalisir risiko peradangan yang menyebabkan sulit hamil.

 

Kapan Boleh Hamil Lagi Setelah Aborsi?

Seperti yang telah disebutkan di atas, perempuan yang memiliki riwayat aborsi tetap memiliki peluang yang sama untuk hamil kembali. Namun mengenai kapan waktu yang tepat untuk hamil kembali, hal ini tergantung banyak faktor, termasuk kondisi kesehatan dan kesiapan Anda sebagai orang tua.

Dilansir dari Medical News Today, perempuan dapat mengalami ovulasi 2 minggu setelah aborsi. Artinya, Anda dapat hamil lagi sebelum menstruasi berikutnya. Namun jika Anda melakukan aborsi karena komplikasi, sebaiknya konsultasikan ke dokter kapan waktu yang aman untuk memulai program hamil.

Biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk pulih sepenuhnya sebelum menjalani kehamilan berikutnya. Apabila perdarahan pada vagina telah berhenti, Anda dapat kembali mengikuti program kehamilan. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menilai kapan waktu yang aman bagi Anda untuk mulai merencanakan kehamilan berikutnya. Akan tetapi jika Anda masih belum merencanakan kehamilan dalam waktu dekat, maka sebaiknya gunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 06:31